minyak goreng oplosan oli bekas

Hidup di zaman sekarang sungguh-sungguh harus berhati-hati, terutama pada makanan yang biasa kita makan. Apalagi makanan yang kita beli diluar. Kita tidak tahu bahan-bahan yang dipakai. Sampai-sampai kerupuk yang enak dan gurih pun mengandung zat yang sangat berbahaya. Apalagi kerupuk tersebut di goreng pakai minyak oplosan dari oli bekas…..


Rata-rata penjual makanan di luar, menggunakan minyak jelantah yang di beli dalam bentuk literan yang lebih murah harganya, ketimbang minyak goreng bermerak yang mahal. Memang tidak mudah mengetahui apakah minyak goreng tersebut oplosan oli bekas atau tidak. Mungkin cara ini dapat sedikit membantu :


- berbau tengik
- berwarna lebih gelap dari minyak goreng asli
- terdapat d Terdapat endapan didasar minyak (berasal dari tepung terigu).
- Pada saat dipanaskan, minyak goreng oplosan tersebut mengeluarkan banyak asap, mengeluarkan bau, ada buih, dan warnanya berubah agak kehitaman.

Sumber : http://infodunia-4u.blogspot.com/2009/07/tips-mengenali-minyak-goreng-oplosan.html

oli oplosan.........tidak!!!!

kenapa bisnis ini dilakukan????
apa karena tuntutan ekonomi.......!!!!

Satuan Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menggerebek sebuah pabrik oli oplosan di Bitung, Tangerang. Sedikitnya 129 dus berisi oli merek Castrol yang telah dioplos disita polisi dalam operasi tersebut.

Modus operasi yang dilakukan tersangka adalah dengan mencampur oli cair dengan zat pewarna dan zat pewangi.

Selanjutnya, campuran bahan-bahan tersebut diaduk dalam drum besar dengan menggunakan kompresor selama 5 menit. Setelah itu, minyak pelumas oplosan itu dikemas dalam kemasan botol ukuran 0,8 liter, 1 liter dan 4 liter. Setelah botol-botol tersebut terisi, botol kemudian disegel agar tampak asli.

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2009/06/02/170819/1141564/10/pabrik-oli-oplosan-di-tangerang-digerebek

Aku Cinta Pasar Tradisional

sedikit mengenai pasar.................

Pasar
dalam arti sempit adalah tempat permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau Jasa. Sedangkan secara umum pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli.
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar

aku cinta pasar tradisional
walau tempatnya kotor(yaa namanya juga pasar), tapi seru................
harga-harga dipasar tradisional murah-murah dan bisa tawar menawar
ramai (namanya juga pasarkan.....)

Keberadaan pasar, khususnya yang tradisional, merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Pemerintah harus concern terhadap keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu sarana publik yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan begitu hebat oleh berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional menjadi sedikit terusik. Namun demikian, pasar tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing di tengah serbuan pasar modern dalam berbagai bentuknya. Kenyataan ini dipengaruhi oleh beberapa sebab.

Karakter/Budaya Konsumen. Meskipun informasi tentang gaya hidup modern dengan mudah diperoleh, tetapi tampaknya masyarakat masih memiliki budaya untuk tetap berkunjung dan berbelanja ke pasar tradisional. Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara pasar tradisional dan pasar modern. Perbedaan itulah adalah di pasar tradisional masih terjadi proses tawar-menawar harga, sedangkan di pasar modern harga sudah pasti ditandai dengan label harga. Dalam proses tawar-menawar terjalin kedekatan personal dan emosional antara penjual dan pembeli yang tidak mungkin didapatkan ketika berbelanja di pasar modern.

Revitalisasi Pasar Tradisional. Pemerintah seharusnya serius dalam menata dan mempertahankan eksistensi pasar tradisional. Pemerintah menyadari bahwa keberadaan pasar tradisional sebagai pusat kegiatan ekonomi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Perhatian pemerintah tersebut dibuktikan dengan melakukan revitalisasi pasar tradisional di berbagai tempat. Target yang dipasang sangat sederhana dan menyentuh hal yang sangat mendasar. Selama ini pasar tradisional selalu identik dengan tempat belanja yang kumuh, becek serta bau, dan karenanya hanya didatangi oleh kelompok masyarakat kelas bawah. Gambaran pasar seperti di atas harus diubah menjadi tempat yang bersih dan nyaman bagi pengunjung. Dengan demikian masyarakat dari semua kalangan akan tertarik untuk datang dan melakukan transaksi di pasar tradisional.

Regulasi. Pemerintah memang mempunyai hak untuk mengatur keberadaan pasar tradisional dan pasar modern. Tetapi aturan yang dibuat pemerintah itu tidak boleh diskriminatif dan seharusnya justru tidak membuat dunia usaha mandek. Pedagang kecil, menengah, besar, bahkan perantara ataupun pedagang toko harus mempunyai kesempatan yang sama dalam berusaha.

Sumber :http://hilmiarifin.com/pasar-tradisional-vs-pasar-modern/

Kopra Penggerak Ekonomi

Banten - Wilayah Banten Selatan tak hanya dikenal dengan keindahan pantainya yang sangat alami, Banten Selatan juga dikarunia kekayaan alam bentangan jutaan pohon kelapa yang hijau royo.

Di Kabupaten Lebak Banten, sektor pengolahan produk kelapa cukup berkembang disini, beberapa lokasi pembuatan kopra sudah menjadi pemandangan lazim. Salah satu lokasi pengolahan kopra yang dimiliki oleh Aden Sarnata berada di pesisir pantai selatan Kampung Duraen, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Lebak Banten.

Keluarga Sarnata setidaknya sudah berkecimpung diusaha kelapa sejak tahun 1960-an, namun bisnis pengolahan kelapa menjadi kopra baru mulai digeluti sejak tahun 1992. Dari bisnis ini bukan hanya kopra yang ia hasilkan, namun produk seperti arang, air kelapa untuk minuman coco menjadi produk sampingan.

Produksi kopra yang ia hasilkanya setidaknya mencapai 4,5 kwintal perhari atau setara dengan 5000 butir kelapa muda, yang ia kirim ke Jakarta, Bandung dan Panimbang kawasan Pendeglang. Biasanya kopra-kopra ini diolah menjadi minyak sayur kelapa asli, termasuk bahan baku oli.

Proses pengolahan kopra itu sendiri terbilang mudah, biasanya kelapa yang digunakan adalah jenis kelapa muda. Sebelum diolah menjadi kopra, kelapa-kelapa terlebih dahulu dikupas menjadi serpihan-serpihan.

Kemudian serpihan itu dimasukan ke dalam tungku oven buatan, setelah masukan ke dalam oven beberapa jam baru setelah itu dijemur di terik matahari selama kurang lebih sehari dan kopra siap dijual ke penampung.

Selain mengolah kelapa menjadi kopra, Aden juga menjual mentah kelapa-kelapanya yang ia peroleh dari para petani kelapa se-Kabupaten Lebak. Setidaknya dalam sehari ia bisa mengirim ke Jakarta sebanyak kurang lebih 5000 butir yang ia jual Rp 500-1100 per butirnya.

"Jadi sehari setidaknya ada 10.000 butir kelapa, 5000 kelapa mudah diolah jadi kopra, sisanya yang tua-tua dijual butiran ke Jakarta," kata Aden saat ditemui detikFinance di kediamannya kawasan Wanasalam, Lebak Banten, Sabtu (2/1/2010).

Aden menjelaskan hasil sampingan usahanya, bisa berupa produksi arang batok kelapa, meski tidak diproduksi secara pasti namun arang-arangnya sangat laku di pasaran. Biasanya ia menjual ke tengkulak di Wanasalam, yang kemudian dijual ke Bandung sebagai bahan baku produksi karbon untuk industri-industri kimia (batere).

Ia mengaku menjalankan usaha penjualan dan pengolahan kelapa telah memberikan keluarganya berkah. Sekarang ini, selain 4 mobil truk operasional, Aden juga memilki satu buah mobil Toyota Fortuner gres. Pendapatan per bulannya minimal ia peroleh mencapai Rp 200 juta. Bahkan saat ini di depan rumahnya sudah berdiri masjid megah yang sengaja didirikan oleh ayahnya.

Selain itu kata aden, usahanya sekarang ini bukan hanya dinikmati oleh keluarganya, namun warga sekitarnya turut kecipratan rezeki yang ia peroleh. Setidaknya ada kurang lebih 70 orang yang terlibat langsung dari bisnisnya mulai dari supir, kuli pengolah kopra, belum lagi para petani kelapa di kabupaten Lebak.

Menyekolahkan Anak Hingga Jadi Wakil Camat

Aden Sarnata dan bapaknya mengembangkan sebuah konsep kemitraan yang disebut Kobong, yaitu suatu kemitraan yang berbasis memberikan order produksi yang dikerjakan oleh warga sekitar untuk mengolah kopra (sub kontrak).

Dimana dalam setiap kobong terdiri satu keluarga yaitu 2-4 orang, setidaknya saat ini Aden telah memiliki 9 kobong. Setiap kobong umumnya terdiri dari keluarga inti yaitu bapak ibu dan anak, maka tidak mengherankan banyak bocah-bocah kecil ikut bekerja membantu ayah dan ibunya pada saat hari libur sekolah.

Setiap kobong-kobong akan memproduksi kopra sesuai kemampuannya masing-masing, semakin banyak kopra yang dihasilkan maka pendapatan setiap pemilik kobong semakin besar. Rata-rata setiap keluarga atau satu kobong mendapat penghasilan minimal Rp 2 juta per bulan.

"Saya juga menanggung kalau ada yang sakit saya obatin," jelas Aden.

Konsep yang dikembangkan Aden dan bapaknya sangat menguntungkan para masyarakat sekitar, setidaknya banyak lapangan kerja bisa tercipta. Bahkan para kuli pengolah kopra ini bukan hanya mampu menghidupi keluarga, namun bisa menyekolahkan anak-anaknya ke tingkat lebih tinggi.

"Anak mereka salah satunya ada yang jadi wakil camat Wanasalam," kata Aden.

Santika salah satu kuli pemilik kobong pengolah kopra mengaku senang dengan adanya usaha ini. Ia menjelaskan setiap 1 kg kopra dihargai Rp 180, dalam waktu 4-5 hari biasanya pendapatan dari mengolah kopra bisa ia dapat Rp 200.000.

Ini belum dihitung pendapatan dari pengolahan arang yang dijual per 1 kg seharga Rp 600, total pendapatan dari areng sebesar Rp 300.000 dan hasil sampingan air kelapa Rp 50.000. Jadi jika dihitung per minggunya setiap kobong mendapatkan penghasilan Rp 500.000-600.000.

"Kita hanya mengolah, semua bahan baku kelapa disiapkan oleh Pak Haji Sarnata," katanya.

Sementara itu Barudin yang sudah bekerja 10 tahun lebih di usaha pengolahan kopra mengaku merasa terbantu dengan adanya sistem seperti ini. Bahkan sekarang ini dari ketiga anaknya semuanya bersekolah.

"Dua orang masih SMP, satu lagi sudah sampai SMA," kata Barudin sumringah.

Sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/01/06/083009/1272401/480/melongok-sentra-kopra-penggerak-ekonomi

Pintar Hindari Jebakan Kartu Kredit

KARTU kredit sudah menjadi alat pembayaran yang lazim digunakan orang saat ini karena kemudahan dan kepraktisannya. Akan tetapi, jika kurang bijak dan berhati-hati menggunakannya uang plastik tersebut justru bisa menjerat dan menenggelamkan Anda dalam kekacauan finansial.

Nah, berikut ini adalah lima jebakan kartu kredit yang sebaiknya Anda hindari menurut Susan McCarthy, penasihat finansial sekaligus penulis buku The Value of Money:

1. Pembayaran minimal
Jangan hanya membayar pembayaran minimal kartu kredit setiap bulannya. Sebab, kebiasaan itu akan memperpanjang masa pembayaran dan bunga kartu kredit akan menambah besar utang secara keseluruhan.

2. Jumlah kartu kredit
Hindari memiliki banyak kartu kredit karena mempertinggi risiko Anda terjerumus ke dalam belitan utang. Selain itu, beberapa kartu kredit yang dimiliki akan menyulitkan Anda untuk melacak pengeluaran. Memiliki banyak kartu kredit sebenarnya tidak masalah asalkan Anda tidak menyalahgunakannya. Sebaiknya, batasi kepemilikan kartu kredit maksimal dua buah.

3. Tanggal jatuh tempo
Jangan pernah melewatkan tanggal jatuh tempo pembayaran kartu kredit. Anda bukan hanya akan terkena denda akibat keterlambatan pembayaran, melainkan juga tingkat suku bunga yang jadi melompat. Daftarkan diri Anda untuk fasilitas online banking guna mempermudah pembayaran tagihan kartu kredit.

4. Penarikan tunai
Jangan memilih fasilitas penarikan uang tunai lewat kartu kredit Anda. Sebab, fasilitas tersebut biasanya disertai dengan tingkat suku bunga yang tinggi serta tambahan biaya layanan. Sungguh cara yang terlalu mahal untuk menarik uang tunai!

5. Iuran tahunan
Jika memiliki kartu kredit, perhitungkanlah juga iuran tahunan yang mesti Anda bayarkan dan ingatlah kapan harus dibayar. Meskipun relatif rendah, namun jika Anda memiliki banyak kartu artinya akan banyak pengeluaran yang tidak penting juga. (OL-08)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/index.php/read/2010/01/07/2589/9/Pintar-Hindari-Jebakan-Kartu-Kredit

iseng-iseng menghasilakan keuntungan

Ada handphone gak ada pulsa.......percuma!!!!!!!!

Handphone merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi,semua orang butuh berkomunikasi.........!!!Nah....untuk komunikasi kita pasti membutuhkan pulsakan.......

Mulai berbisnis, iseng-iseng menghasilkan keuntungan
Yuuuppp......bisnis pulsa.........

Modalnya hanya handphone, uang 50.000-100.000 uda bisa jualan pulsa (daftar dulu ke penyediaan layanan jual pulsa semua elektronik/provider pulsa)
Jualnya dimana aja: Dirumah,sekolah,kampus,kantor bahkan dijalan.............

Memulai usaha dari hobby

Memulai usaha dari hobby..................kenapa ngga???!!!!

Namun terkadang kita mungkin bertanya........Sulitkah memulai usaha???

Disini kita akan bersama-sama menjawab pertanyaan di atas,jawabnya sederhana karena belum tahu ilmunya........

TIPS memulai usaha :

  • fokus pada usaha yang dipilih
  • dilakukan dengan serius dan sungguh2
  • memilih usaha yang tepat
  • jika dilakukan dengan sambilan, pilih usaha yang bisa dilakukan part time (misalnya waralaba)
  • pilih usaha yang permodalannya terjangkau

Ada juga yang memulai usaha dari hobby yang dimiliki....dan akhirnya menjadi raksasa bisnis yang luar biasa...

Setiap orang entah di perkotaan atau pedesaan pasti mempunyai hobi dan kegemaran. Ada yang hobinya memasak, membaca, menulis, merawat tanaman dan lain-lain. Biasanya hobi memberikan manfaat yang menyenangkan bagi kita yaitu menghibur dan menghindari diri dari stress. Maka bila kita sudah menekuni hobi maka bisa lupa waktu bahkan ada pula yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar asalkan hobinya tersalurkan.

Hobi merupakan sesuatu yang disenangi. Anda dapat memulai usaha dari hobi. Banyak pengusaha sukses memulai dari hobi. Dalam ilmu psychology of success, dari 2000 orang sukses yang diteliti, ternyata 80 persennya adalah orang yang menyukai apa yang dia lakukan. Faktor menyukai menghadirkan energi sukses yang punya daya dorong luar biasa. Seperti Bill Gates;sewaktu masih muda mempunyai hobi komputer dan melakukannya dengan tekun, sehingga menjadi usaha yang sukses dan terkaya di dunia.

Sumber : http://bisnisukm.com/hobi-sebagai-peluang-usaha.html
http://luckycrepes.multiply.com/journal/item/4/Memulai_Usaha..Sulitkah
http://msuyanto.com/baru/?p=634

Harga Gula Pasir Naik,Kenapa?

Pelaku UKM yang menggunakan gula pasir mulai mengeluh................

Kenapa bisa naik?

JAKARTA. Di akhir tahun 2009 lalu, harga gula melonjak. Asosiasi Pedagang Terigu dan Gula dan Indonesia (Apegti) mencatat, di beberapa daerah di Indonesia timur dan Padang harga gula di tingkat distributor tingkat ketiga (D3) atau peritel mencapai Rp 12.000-Rp 15.000 per kilogram (kg). Padahal, distributor pertama atau D1 membeli gula itu dari pabrik masih dengan harga
Rp 8.500 per kg.

Menurut Ketua Apegti Natsir Mansyur, bukan produsen gula seperti PT Perkebunan Nusantara atau PT RNI yang menaikkan harga gula. “Ini murni permainan spekulan dan distributor gula besar,” tuding Natsir, Kamis (31/12).

Natsir menjelaskan, gula yang diproduksi oleh produsen selama Agustus-Oktober itu sudah dibeli oleh pedagang besar (D1). Nah, para pedagang besar telah mengetahui harga gula di pasar internasional naik tinggi. Mereka pun ikut menaikkan harga tanpa mempertimbangkan kenaikan harga sampai di peritel. “Karena ada kenaikan harga di D1, kenaikan juga menimpa D3,” tandasnya.

Sumber : http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/27563/Harga-Gula-Melonjak-Akibat-Permainan-Distributor-Besar-

Gimana keluhan para UKM yang menggunakan Gula??

Yeni (26), pedagang manisan di Pasar 26 Ilir menjelaskan, hampir setiap hari harga gula mengalami kenaikan. Senin lalu harga masih Rp 9.500 perg kg, dua hari kemudian harga kembali naik menjadi Rp 300 per kg. Namun pada hari Jumat harga menjadi Rp 10.500 per Kg untuk gula pasir produk Pabrik Gula Cinta Manis. Kenaikan harga gula belum mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat. “Kenaikan harga itu memang dari agen. Tadi agen menghubungi saya, hari ini (kemarin) harga kembali naik. Bukan hanya gula, beras pun begitu,” kata Yeni.

Di kawasan toko manisan di KM 12, harga jual gula Rp 10.100 per Kg. Chandra, pedagang dari Betung Kabupaten Banyuasin ditemui saat sedang berbelanja menuturkan, dirinya kaget mendengar harga gula yang naik lebih dari Rp 1.000 per Kg. Awal Desember lalu harga masih berada Rp 9.000 per Kg untuk pembelian diatas 50 Kg. Meski harga naik, ibu empat anak ini tetap saja membeli gula 100 Kg. “Saya tidak tahu mengapa harga itu naik. Kata pemilik toko dari sananya,” jelas Chandra.

UKM Minuman Bajigur

Bajigur, Minuman Legendaris Tanah Sunda

Bajigur merupakan salah satu minuman khas dari daerah Jawa Barat. Minuman yang satu ini memiliki rasa manis dan gurih karena terbuat dari santan dan gula merah. Minuman ini biasa menjadi teman ketika santai dan senggang dan dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan. Bajigur biasanya dijual bersama dengan aneka makanan lain seperti jagung, kacang kedelai, ubi, dan pisang rebus.

Menjalankan usaha bajigur ini cukup mudah karena bahan bakunya mudah didapat dan harganya terjangkau. Kelapa untuk membuat santan, gula merah, jagung, kacang kedelai, ubi, dan pisang banyak tersedia di pasar-pasar tradisional. Bajigur sendiri terasa enak jika dinikmati manakala cuaca sedang dingin. Kepulan asap bajigur yang berbaur aroma daun pandan menyajikan sensasi tersendiri. Terlebih lagi ketika mengalir melalui kerongkongan dan berakhir dalam lambung. Rasa hangat segera menjalari tubuh, dan ada irisan kolang-kaling yang ngerekes saat dilumat gigi. Bahkan bajigur menjadi sensasi yang pas jika dipadukan dengan ubi, pisang atau kacang rebus.

Selama ini para pedagang bajigur rata-rata menjual/ menggelar dagangan mereka dengan berkeliling menggunakan gerobak dorong. Cukup jarang menemui pedagang minuman ini yang menetap di lokasi tertentu. Namun hal tersebut hanya masalah kebiasaan saja. Tidak ada salahnya jika menjual minuman ini dengan menempati tempat yang sudah paten/ menetap. Lokasi-lokasi yang biasa digunakan sebagai tempat menjajakan minuman ini adalah di titik-titik keramaian sekolah, kantor, dan daerah pemukiman padat.

Untuk perlengkapan yang digunakan dalam menjalankan usaha ini antara lain gerobak dorong utnuk berkeliling atau etalase sederhana untuk berjualan tetap. Setengah bagian gerobak untuk meletakkan bajigur, setengahnya lagi untuk aneka makanan pendamping seperti pisang, jagung, ubi, dan juga kacang rebus. Perlengkapan yang lain adalah panci panjang untuk tempat bajigur dan kompor untuk menjaga bajigur tetap hangat.

Resiko yang dihadapi dalam usaha ini antara lain kurangnya pembeli sehingga bajigur tidak habis terjual. Baik berjualan keliling maupun menetap pastikan rute atau lokasi yang dipilih tidak salah sehingga resiko kurangnya pembeli bisa diminimalisir.

Sumber : http://bisnisukm.com/bajigur-minuman-legendaris-tanah-sunda.html

Selamat Datang Pasar Bebas

http://www.amnoncarmel.com/gallery/albums/album09/Wallpaper_Kawasan_Street.jpg
AFTA-CHINA 2010 benar-benar menimbulkan banyak pertentangan dari banyak kalangan, khususnya mereka para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Ini dikarenakan Usaha Kecil dan Menengah merupakan salah satu pihak yang paling di rugikan dengan adanya AFTA-CHINA ini. Hal ini di karenakan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia belum semuanya siap “bertarung” dalam kancah dunia pasar bebas ini.

Kekhawatiran para pelaku usaha kecil dan menengah sangatlah beralasan, ini disebabkan dengan adanya pasar bebas ini dipastikan produk China akan membanjiri pasar di seluruh Indonesia, dan itu artinya produk-produk dari dalam negeri khususnya produk-produk usaha kecil dan menengah ini akan dipaksa untuk bersaing dengan produk-produk China yang terkenal dengan harga yang sangat murah dengan kwalitas yang lumayan bagus.

Sebelum diberlakukanya perdagangan bebas saja produk China sudah membanjiri pasar indonesia, jadi bisa dibayangkan bagaimana jika pasar bebas itu benar-benar di berlakukan di Indonesia pada tahun 2010 ini, tentunya benar-benar akan memberikan ancaman untuk para pelaku usaha dalam negeri khususnya pelaku usaha kecil dan menengah.

Dengan adanya AFTA-CHINA ini nantinya akan menimbulkan dua pandangan yang berbeda. Di sisi lain hal ini bisa menjadi ancaman akan tetapi disisi yang lain ini bisa dijadikan sebagai sebuah tantangan untuk dunia usaha di Indonesia untuk meningkatkan kwalitas dan harga yang ditawarkan dalam dunia usaha.

Menjadi Ancaman

AFTA-CHINA yang diberlakukan di tahun 2010 ini bisa menjadi ancaman jika kondisi pelaku usaha dalam negeri khususnya usaha kecil dan menengah belum memiliki kwalitas dan kemampuan dalam hal memasarkan produk mereka, lebih detailnya untuk pelaku usaha kecil di Indonesia masih banyak yang tidak memiliki kemampuan akan produk mereka, bagaimana pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia bisa memiliki produk yang berkwalitas dan di jual dengan harga murah seperti halnya produk China.

Menjadi Tantangan

Dengan adanya pasar bebas ini bagi sebagian kalangan dunia usaha, khususnya untuk mereka yang memiliki usaha yang memiliki kwalitas dan manajemen yang baik, dengan adanya pasar bebas ini bisa dijadikan tantangan bagi pelaku dunia usaha bagaimana mereka bisa bersaing secara sehat dengan produk-produk dari China sehingga pelaku usaha akan semakin menjadikan pasar bebas ini menjadi semangat dan modal untuk memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan kwalitas dan harga produk mereka sehingga bisa terjangkau oleh konsumen.

Dengan adanya dua hal tersebut diatas sangatlah nyata bahwa dengan adanya pasar bebas ini termasuk ancaman atau tantangan tergantung dari kesiapan atau tidak kesiapanya pelaku usaha kita di dalam negeri. Karena ketika pelaku Usaha dalam negeri sudah kuat dna memiliki kwalitas terbaik dan dengan harga yg murah dan terjangkau pasar bebas ini tidak perlu dikhawatirkan.

Namun bagaimana fakta kondisi UKM di Indonesia ??

Fakta dilapangan pelaku usaha kecil di Indonesia masih belum banyak yang siap dengan adanya pasar bebas ini karena pada kenyataanya pelaku usaha kecil kita kadang masih memiliki maslaah-masalah yang menyulitkan kelancaran nusaha mereka. Misalnya dari permodalan, pemasaran, sampai manajemen usaha mereka yang masih dikelola dengan kemampuan yang terbatas dan juga kurangnya bimbingan dari pihak pemerintah yang bisa meningkatkan kelancaran usha mereka.

Ada peran lain yang bisa kita lakukan untuk membantu menyelamatkan dan membantu usaha kecil dan menengah supaya pelaku UKM tidak bangkrut dan tetap berani bersaing dengan adanya pasar bebas dan membludaknya produk China itu, yakni dengan cara membuat sebuah gerakan bernama “AKU CINTA PRODUKSI INDONESIA” dengan gerakan ini diharapkan bisa membantu para pelaku UKM untuk tetap bisa bersaing dengan produk China.

Namun para pelaku usaha kecil dan menengah juga harus selalu dan terus meningkatkan mutu dan kwalitas mereka sehingga masyarakat Indonesia tidak kecewa dengan produk yang mereka beli dari produk Indonesia akan tetapi justru semakin bangga membeli Produk Indonesia karena Produksi Indonsia memiliki kwalitas yang sangat bagus dan harga yang murah dan terjangkau.

Dan untuk wujudkan itu perlu diadakan kerjasama dan koordinasi dari banyak pihak dari pelaku usaha keil dna menengah itu sendiri, Pemerintah dengan mengeluarkan bantuan dana khusus untuk pelaku Usaha Kecil dan menengah dengan bunga sekecil-kecilnya dan juga bimbingan secara terus menerus. Selanjutnya adalah peran masyarakat melalui Gerakan Cinta Produksi Indonesia adalah peran yang sangat baik dan bermanfaat sehingga jika ini terjalin dan berjalan dengan baik maka Indonesia akan berani berteriak “SELAMAT DATANG PASAR BEBAS”.

sumber : detik.com

    Search

    New York

    Today's Day

    Pengikut



    detiknews - detiknews

    KapanLagi.com