tugas riset pemasaran

ANALISIS PENEMPATAN KERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENUGASAN
PADA AKUARIUM RESTO JATI ASIH - BEKASI

SEMINAR PENULISAN ILMIAH
Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai
gelar setara Sarjana Muda Jurusan Manajemen jenjang Strata Satu
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Nama : Kokom Komariah
NPM : 10206529
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Rofi’ah, SE, MM





FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2009
LEMBAR PENGESAHAN



Judul PI : Analisis Penempatan Kerja Karyawan Dengan Menggunakan Metode Penugasan Pada Resto Akuarium Jati Asih - Bekasi
Nama : Kokom Komariah
NPM : 10206529
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : S1 - Manajemen
Tanggal sidang : 23/07/2009
Tanggal lulus : 28/07/2009

Menyetujui,


Pembimbing Koordinator PI-FE



( Rofi’ah, SE, MM ) ( Fettiana Gianadevi, SKom, MMSi )


Ketua Jurusan Manajemen



( Iman Murtono Soenhadji, Ph.D )
ABSTRAKSI


KOKOM KOMARIAH, 10206529
ANALISIS PENEMPATAN KERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENUGASAN PADA AKUARIUM RESTO JATI ASIH - BEKASI
PI,Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2009
Kata Kunci : Minimisasi Waktu Penyelesaian Pekerjaan, Tenaga Kerja.


( xi + 51 + Lampiran )


Penulisan ilmiah ini membahas masalah minimisasi waktu optimal dalam suatu pekerjaan pada usaha kuliner Akuarium Resto dengan menggunakan Metode Penugasan (Hungarian).Bagi seorang pemimpin dalam mengambil keputusan untuk menentukan waktu pekerjaan yang efektif dan efisien sangatlah diperlukan karena jika tidak akan mengakibatkan kondisi yang buruk bagi perusahaan. Maka dengan ini tujuan yang hendak di capai adalah Untuk mengetahui bagaimana penempatan tenaga kerja karyawan yang dilakukan perusahaan sudah tepat dan untuk mengetahui metode penugasan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penempatan karyawan berdasarkan waktu penyelesaian pekerjaan.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa tingkat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu jenis makanan dengan Metode Penugasan (Hungarian) adalah sekitar 11.88 menit. Dimana karyawan Yono ditempatkan pada bagian Koki ( juru masak ), karyawan Ari ditempatkan pada bagian Line Cook, dan karyawan Yosef ditempatkan pada bagian Priperation.



Daftar Pustaka ( 1997 – 2004 )






KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan judul “ANALISIS PENEMPATAN KERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENUGASAN PADA AKUARIUM RESTO JATI ASIH-BEKASI”.
Penulisan ilmiah ini diajukan guna melengkapi salah satu syarat untuk mencapai gelar setara sarjana muda jenjang strata satu ( S1 ) pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Penulisan illmiah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Prof. DR. E.S. Margianti, SE, MM, selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2. Bapak Toto Sugiharto, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
3. Bapak Iman Murtono Soenhadji, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
4. Ibu Fettiana Gianadevi, SKom, MMSi selaku Koordinator Penulisan Ilmiah Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
5. Ibu Rofi’ah, SE,MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, serta saran dan kritik dalam penulisan ilmiah ini.
6. Para Dosen Universitas Gunadarma yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan yang sangat bermanfaat.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta perhatiannya.
8. Adikku tercinta Fahrotunnisa yang selalu memberikan sinar semangat untuk kakak dalam mengerjakan Penulisan Ilmiah ini.
9. Bapak Arief Ontowingo selaku pemilik, Ibu Leni dan Yeyen yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian pada Akuarium Resto.
10. Sahabat – sahabatku yang terbaik Riyanti, Herna, Dessy, Nanda, Utie, Wilda, Diana, Elsa, Ran dan Dewi yang banyak membantu dalam Penulisan Ilmiah ini.
11. Semua teman – teman 3 EA 07 yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sampai akhirnya Penulisan Ilmiah ini dapat terwujud.

Akhir kata, semoga penulisan ilmiah ini bermanfaat bagi teman-teman khususnya mahasiswa dan dapat pula bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.


Bekasi, Juni 2009

Penulis









DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………………...…………………………………………… i
Lembar Pengesahan ……………………………………………………….. ii
Abstraksi…………………………………………………………………… iii
Kata Pengantar …………………………………………………………….. iv
Daftar Isi …………………………………………………………………… vi
Daftar Tabel ……………………………………………………………….. ix
Daftar Gambar……………………………………………………………... x
Lampiran .………………………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………….... 1
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah …………………………….. 2
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………….. 3

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori……………………………………………… 4
2.1.1 Pengertian Riset Operasional…………..…………… 4
2.1.2 Ciri – Ciri Riset Operasional……………………….. 5
2.1.3 Teknik – teknik Riset Operasional………..…….…... 6
2.1.4 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia……………………………………………... 6
2.1.5 Perencanaan Sumber Daya Manusia ……………… 7
2.1.6 Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Penugasan………………………………………….. 7
2.1.7 Pengertian Alokasi Tenaga Kerja…………………... 7
2.1.8 Disain Pekerjaan ( Job Design )……………………. 8
2.19 Metode Hungarian………………………………….. 9
2.2 Kajian Penelitian Sejenis…………………………………… 10
2.3 Alat analisis yang digunakan………………………………. 12
2.3.1 Metode Hungarian…………………………………. 12
2.3.2 Software QSB Versi 3.0……………………………. 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian……………………………………………… 22
3.2 Data / Variabel Yang Digunakan…………………………….. 22
3.3 Metode Pengumpulan Data…………………………………… 22
3.4 Alat analisis yang digunakan ………………………………… 23
3.4.1. Metode Hungarian……………………………………. 23
3.4.2 Penyelesaian Menggunakan Software QSB………….. 28

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Data dan Profil Objek Penelitian ……………………………… 35
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan……………………………. 35
4.1.2. Struktur Organisasi…………………………………….. 36
4.1.3. Dasar Penempatan Kerja………………………………. 37
4.2 Hasil Penelitian dan Analisis…………………………………... 37
4.2.1. Penempatan Karyawan Menggunakan Software QSB… 46
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian…………………………………… 48
4.3.1 Analisis Penelitian……………………………………… 48

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………… 50
5.2 Saran………………………………………………………….. 50
5.3 Keterbatasan Penelitian………………………………………. 51


DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 52
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 53






















DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Tabel Tabulasi Masalah Penugasan……………………. 12
Tabel 3.1 Tabel Matriks Biaya……………………………………. 25
Tabel 3.2 Tabel Reduced – Cost Matriks…………………………. 25
Tabel 3.3 Tabel Total – Opportunity – Matriks…………………… 26
Tabel 3.4 Tabel Test for optimality……………………………….. 26
Tabel 3.5 Tabel Revised matriks dan test for optimality…………. 27
Tabel 3.6 Tabel Skedul Penugasan………………………………... 27
Tabel 4.1 Tabel Perolehan Waktu Kerja Karyawan………………. 38
Tabel 4.2 Tabel Hasil Perbaikan Pertama…………………………. 40
Tabel 4.3 Tabel Hasil Perbaikan Kedua………………………….... 42
Tabel 4.4 Tabel Hasil Perbaikan Ketiga…………………………… 43
Tabel 4.5 Tabel Akhir (Optimal)…………………………………... 44
Tabel 4.6 Tabel Penempatan Karyawan menggunakan
Metode Hungaria………………………………………… 45
Tabel 4.7 Tabel Skedul Penempatan Kerja Karyawan…………….. 48










DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Gambar tampilan awal QSB……………………… 14
Gambar 2.2 Gambar tampilan menu utama QSB……………… 14
Gambar 2.3 Gambar Tampilan Function Assigment Problem…. 15
Gambar 2.4 Gambar Tampilan Input Nama User……………… 15
Gambar 2.5 Gambar Tampilan ASMP Entry…………………... 16
Gambar 2.6 Gambar Tampilan Input Nama Pegawai…………... 16
Gambar 2.7 Gambar Tampilan Input Nama Pekerjaan (Tugas)… 17
Gambar 2.8 Gambar Tampilan Free Format……………………. 17
Gambar 2.9 Gambar Tampilan Input Perolehan Nilai
Biaya (waktu)……………………………………… 18
Gambar 2.10 Gambar Tampilan Option Function Solve
Problem……………………………………………. 18
Gambar 2.11 Gambar Tampilan Option Menu For Solving……... 19
Gambar 2.12 Gambar Tampilan Intial Tableau…………………... 19
Gambar 2.13 Gambar Tampilan Menu Final Solution…………… 20
Gambar 2.14 Gambar Tampilan Tabel Optimal………………….. 20
Gambar 3.1 Gambar tampilan awal QSB……………………… 28
Gambar 3.2 Gambar tampilan menu utama QSB……………… 28
Gambar 3.3 Gambar Tampilan Function Assigment Problem…. 29
Gambar 3.4 Gambar Tampilan Input Nama User……………… 29
Gambar 3.5 Gambar Tampilan ASMP Entry…………………... 30
Gambar 3.6 Gambar Tampilan Input Nama Pegawai…………... 30
Gambar 3.7 Gambar Tampilan Input Nama Pekerjaan (Tugas)… 31
Gambar 3.8 Gambar Tampilan Free Format……………………. 31

Gambar 3.9 Gambar Tampilan Input Perolehan Nilai
Biaya (waktu)……………………………………… 32
Gambar 3.10 Gambar Tampilan Option Function Solve
Problem……………………………………………. 32
Gambar 3.11 Gambar Tampilan Option Menu For Solving……... 33
Gambar 3.12 Gambar Tampilan Intial Tableau…………………... 33
Gambar 3.13 Gambar Tampilan Menu Final Solution…………… 34
Gambar 3.14 Gambar Tampilan Tabel Optimal………………….. 34
Gambar 4.1 Gambar Struktur Organisasi………………………... 36
Gambar 4.2 Gambar Tampilan Hasil Optimal Menggunakan
Software QSB……………………………………… 46


















DAFTAR LAMPIRAN


Lampiaran 1 : Surat Keterangan…………………………………………. 53
























BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Dewasa ini banyak tumbuh berbagai usaha yang memproduksi barang dan jasa. Setiap usaha dituntut kemampuanya dalam meningkatkan efisiensi dan mengefektifkan penggunaan Sumber Daya Manusia yang dimiliki.
Untuk menjalankan sebuah usaha harus dicermati cara yang terbaik agar didapat hasil yang memuaskan, semua itu dapat diraih dengan cara menjalankan strategi-strategi atau teknik-teknik yang kiranya dapat meningkatkan keberhasilan suatu usaha.
Manajemen produksi sering menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai macam sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja. Masalah ini disebut masalah penugasan (Assignment Problem), yang merupakan suatu kasus khusus dari masalah linier. Salah satu teknik pemecahan masalah-masalah penugasan yang tersedia adalah Metode Hugarian.
Dalam masalah penugasan (Assignment Problem), kita dapat mendelegasikan sejumlah tugas (Assignment) kepada sejumlah penerimaan tugas (Assignee) dalam basis satu-satu. Jadi pada masalah penugasan ini diasumsikan bahwa jumlah karyawan sama dengan jumlah pekerjaan.
Selain data jumlah karyawan dan jumlah pekerjaan yang terlibat, data lain yang biasa diperlukan oleh besar kerugian yang ditimbulkan atau besar keuntungan yang didapat oleh setiap karyawan dalam setiap menyelesaikan setiap pekerjaan, berdasarkan waktu penyelesaiannya.
Berdasarkan keseluruhan uraian diatas dan rasa keingintahuan yang mendalam maka penulis mengangkat masalah minimisasi waktu penyelesaian pekerjaan yang terjadi pada penempatan tenaga kerja yang dituangkan kedalam penulisan ilmiah yang berjudul “ANALISIS PENEMPATAN KERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENUGASAN PADA AKUARIUM RESTO JATI ASIH-BEKASI”.

1.2. Rumusan masalah dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah :
1. Apakah penempatan tenaga kerja karyawan yang dilakukan perusahaan sudah tepat ?
2. Apakah metode penugasan ( hungarian ) dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penempatan tenaga kerja berdasarkan waktu penyelesain pekerjaan ?
1.2.2 Batasan masalah
Dalam penulisan ilmiah ini menggunakan Metode Hungarian, yaitu dimana jumlah sumber-sumber yang ditugaskan harus sama dengan tugas yang akan diselesaikan dan setiap sumber harus ditugaskan hanya untuk satu tugas, sehingga penulis membatasi pada penempatan kerja karyawan pada bagian koki yang terdiri dari 4 orang karyawan yaitu Ari, Iwan, Yono dan Yosef untuk di tempatkan pada 3 bagian pekerjaan seperti koki, line cook dan priperation.
1.3. Tujuan Penelitian
Dengan menggunakan metode penugasan dalam penempatan kerja karyawan, maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana penempatan kerja karyawan yang dilakukan perusahaan sudah tepat.
2. Untuk mengetahui metode penugasan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penempatan karyawan berdasarkan waktu penyelesaian pekerjaan.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana cara menempatkan karyawan yang tepat.
2. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai bahan masukkan dan pertimbangan dalam penempatan tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan keahlian untuk suatu pekerjaan tertentu, sehingga dapat memberikan suatu kontribusi dalam meningkatkan suatu keuntungan bagi perusahaan tersebut.














BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian Riset Operasional
Untuk mendapatkan suatu pengertian yang jelas masalah penugasan perlu dibahas terlebih dahulu mengenai riset operasional. Apakah riset operasional itu? Riset opersional dapat digambarkan sebagai suatu pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan yang melibatkan operasi-operasi dalam sistem organisasi. Berdasarkan namanya, riset operasi melibatkan “riset pada operasi” jadi riset operasional diterapkan pada masalah-masalah bagaimana memperlakukan dan mengkoordinasikan operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi. Yang dimaksud dengan organisasi disini sangatlah luas; ia dapat berupa organisasi dibidang bisnis, industri, militer, agen pemerintah, jasa dan sebagainya.
Pendekatan yang digunakan pada riset operasi adalah pendekatan dengan metode ilmiah. Pendekatan ini biasanya dimulai dengan dilakukannya observasi dan formulasi masalah, kemudian dilanjutkan dengan permodelan (biasanya berbentuk model matematis) yang menyatakan esensi dari keadaan sebenarnya yang akan dianalisis. Selanjutnya dicari solusi optimal berdasarkan model yang dibuat dan dilakukan penerapan solusi yang diperoleh untuk memecahkan masalah.

Beberapa definisi mengenai riset operasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Morse dan Kimball, Methode of Operation Research
Riset Operasi adalah metode ilmiah (scientific methode ) yang memungkinkan para manager mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif.
( Pangestu Subagyo, Marwan Asri dan T. Hani Handoko :2000, 3-4 )

Menurut Churchman, Arkoff dan Arnoff , Intruduction to Operation Research
Riset operasi adalah sebagai aplikasi metode-metode, teknik-teknik dan peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul didalam operasi perusahaan dengan tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut.
( Pangestu Subagyo, Marwan Asri dan T. Hani Handoko : 2000,4 )

Menurut Miller dan M.K. Starr, Executive Decisions and Operation Research
Riset operasi adalah berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana merancang dan menjalankan sistem manusia mesin secara terbalik, biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang langka.
( Pangestu Subagyo, Marwan Asri dan T. Hani Handoko : 2000,4 )

Setelah menelaah dan mempelajari definisi dari para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa definisi dari riset operasi adalah sebagai metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, social, maupun dibidang lainnya ke dalam permodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.
2.1.2. Ciri-ciri Riset Operasional
Adapun beberapa ciri-ciri riset operasi menurut Sri Muyono (2004 :10):
1. Riset Operasional merupakan pendekatan kelompok antar disiplin untuk mencapai hasil optimum.
2. Riset Operasional menggunakan teknik Penelitian Ilmiah untuk mendapatkan solusi optimum.
3. Riset Operasional hanya memberikan jawaban yang jelek terhadap persoalan yang tersedia jawaban yang lebih jelek. Riset Operasional tidak memberikan jawaban yang sempurna terhadap masalah itu, sehingga riset operasional hanya memperbaiki kualitas solusi.

2.1.3. Teknik-teknik Riset Operasional
Sri Mulyono ( 2004 : 9 ) berpendapat bahwa saat ini riset operasional berkembang luas, sehingga tidak perlu menyebutkan satu demi satu semua teknik riset operasional yang ada.
Namun, beberapa masalah riset operasional yang didefinisikan dengan baik dan diterima umum dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Masalah alokasi
2. Masalah pertarungan
3. Masalah antrian
4. Masalah jaringan
5. Masalah persediaan
6. Masalah penugasan
Masalah ini sekarang menempati peran penting dalam bidang riset operasional. Alat-alat untuk menyelesaikan masalah ini, dinamakan teknik Riset Operasional.

2.1.4. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan pula sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai). Pengelolaan dan pendayagunaan tersudut dikembangkan secara maksimal didalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai.
( Anwar Prabu Mangku Negara, 2001 : hal 2 ).
2.1.5. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Andrew E. Sikulas (1981:145) mengemukakan bahwa :
Perencanaan Sumber Daya Manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi.
(Anwar Prabu Mangku Negara, 2001:hal 4). George Mirkovich dan Paul C. Nystorm (Dale Yoder, 1981:173)
Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasikan, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara ekonomis lebih bermanfaat.
(Anwar Prabu Mangku Negara, 2001:hal 4).

2.1.6. Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Penugasan
Pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan tidak saja dapat dilakukan melalui pelatihan, akan tetapi dapat pula melalui pemberian tugas-tugas tertentu. Tugas yang diberikan itu tentu tugas-tugas yang menghendaki pengembangan potensi diri para pegawai itu sendiri. Pemberian tugas merupakan kegiatan yang baik, diberikan oleh seorang atasan kepada bawahannya, sehingga dengan pelaksanaan tugas-tugas itu yang bersangkutan akan tertantang untuk menggerakan segala kemampuan yang ada pada dirinya. Ia akan berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan tepat waktu, dan dengan hasil terbaik.
(Gauzali Saydam,1996 : hal 91).
2.1.7. Pengertian Alokasi Tenaga Kerja
Masalah alokasi tenaga kerja adalah masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai macam sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja atau personalia yang mempunyai tingkat efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
(T. Hani Handoko, 2000 : 183 ).
2.1.8. Disain Pekerjaan ( Job Design )
Menurut T. Hani Handoko ( 2001, 178 ) menjelaskan bahwa disain pekerjaan dapat didefinisikan sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok secara organisasional. Dimana tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kenutuhan organisasi dan teknologi yang memuaskan kebutuhan pribadi dan individual para pemegang jabatan. Pengertian istilah pekerjaan dan bagian-bagian kegiatan lainnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Gerak-mikro (micro-motion)
Merupakan kegiatan-kegiatan kerja terkecil, mencangkup gerakan-gerakan elementer seperti meraih, menggenggam, atau meletakan suatu objek.
2. Elemen
Merupakan suatu agregasi dua atau lebih gerak-mikro, biasanya dianggap lebih kurang sebagai kesatuan gerak yang lengkap seperti mengambil, mengangkut, dan mengatur barang.
3. Tugas (task)
Merupakan suatu agregasi dua atau lebih elemen menjadi kegiatan yang lengkap, seperti menyapu lantai, memotong pohon atau memasang kabel telepon.
4. Pekerjaan (Job)
Merupakan serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang pekerja tertentu. Suatu pekerjaan dapat terdiri dari beberapa tugas seperti pengetikan, pengarsipan,pembuatan konsep surat, dalam pekerjaan secretariat, atau hanya terdiri atas tunggal seperti pemasangan roda mobil dalam perakitan mobil.

Disamping itu, disain pekerjaan harus menetapkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur pekerjaan akhir. Keputusan-keputusan harus dibuat yang bersangkutan dengan tugas-tugas apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukan, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana tugas-tugas dilakukan.
Kegiatan disain yang paling menantang (membingungkan) bagi manajer operasi adalah pengembangan dan pengaturan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap karyawan dan kelompok karyawan. Hal ini diakibatkan paling tidak tiga alasan berikut :
1. Pada hakekatnya sering terjadi konflik antara kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan pekerja dan kelompok pekerja dengan kebutuhan-kebutuhan (berbagai persyaratan) proses transformasi.
2. Sifat unik setiap individu mengakibatkan munculnya bermacam-macam tanggapan dalam wujud sikap, kegiatan phisik, dan produktivitas dalam pelaksanaan tugas tertentu.
3. Pembuatan karakter atau sifat tenaga kerja dan pekerjaan itu sendiri yang membuat model-model tradisional perilaku pekerja dan penempatan pendekatan-pendekatan pengembangan kerja standar harus selalu dipertanyakan.

2.1.9. Metode Hungarian
Metode Hungarian merupakan suatu masalah-masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai macam sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja atau personalia, yang mempunyai tingkat efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda-beda pula. Masalah ini disebut masalah penugasan (assignment problem), yang merupakan suatu kasus khusus dari masalah linier programming pada umumnya. Salah satu dari beberapa teknik-teknik pemecahan yang tersedia untuk masalah-masalah penugasan. Metode ini mula-mula dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungarian yang bernama D. Koing dalam tahun 1916. (T. Hani Handoko, 2000 : Hal 183).
Jumlah Karyawan Tidak Sama Dengan Jumlah Pekerjaan
Dalam praktek, sering ditemui kasus di mana jumlah karyawan tidak sama dengan jumlah pekerjaan, sehingga metode Hungarian tidak dapat diterapkan. Untuk memenuhi persyaratan suatu matriks segi empat bujur sangkar, dalam hal jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah karyawan, harus ditambahkan karyawan semu (dummy woker). Sebaliknya, bila jumlah karyawan lebih besar daripada jumlah pekerjaan, harus ditambah pekerjaan semu (dummy job). Biaya penugasan untuk karyawan atau pekerjaan semu ini adalah sama dengan nol, karena tidak akan terjadi biaya biaya bila suatu pekerjaan ditugaskan kepada karyawan semu. Dengan kata lain, sebenarnya pekerjaan tersebut tidak dilakukan, atau sebaliknya karyawan menganggur.
Menurut T. Hani Handoko ( 189, 2001 )
2.2. Kajian Penelitian Sejenis
Dalam kajian penelitian sejenis ini penulis berpedoman pada penelitian sejenis pada Penelitian Ilmiah yang sudah ada pada tahun-tahun sebelumnya yang sudah tersedia di ruang Audio Visual Universitas Gunadarma. Kesaman masalah yang diteliti pada Penelitian Ilmiah ini setidaknya memberikan gambaran bahwa permasalahan penugasan ini memang menarik untuk diteliti meskipun objek yang diambil atau diteliti berbeda. Penulisan Ilmiah yang pernah dilakukan mengenai masalah penugasan pada tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Nama : Rita Pramesti
NPM : 10203905
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Martani, SE,MM
Judul : Analisis Pengalokasian Tenaga Kerja pada Usaha Konveksi Rahmat Jean’s
Menyimpulkan bahwa dalam penelitiannya:
1. Dalam menentukan penempatan tenaga kerja yang dilakukan pada usaha Konveksi Rahmat Jean’s sebelum menggunakan Metode Penugasan dapat dikatakan kurang efisien dari segi waktu, karena celana jean’s adalah sekitar 79.3 menit. Dimana memakan waktu lebih besar dibandingkan setelah menggunakan Metode Penugasan terjadi peningkatan waktu yang optimal sekitar 75.24 menit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meminimisasikan waktu kerja karyawan yang diperoleh dari setiap bagian pekerjaan. Hal tersebut tercapai apabila Usaha Konveksi Rahmat Jean’s menempatkan karyawannya sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing karyawannya.
2. Adapun hasil perhitungan dari data yang diperoleh pada Usaha Koveksi Rahman Jean’s, maka pengalokasian atau penempatan tenaga kerja setelah menggunakan Metode Penugasan adalah sebagai berikut:
- Karyawan Yasa ditempatkan pada bagian Menjahit
- Karyawan Dayat ditempatkan pada bagian Pembuatan dan pemotongan pola
- Karyawan Wahyu ditempatkan pada bagian Pengukuran
- Karyawan Denny ditempatkan pada bagian Finishing
- Karyawan Ernis ditempatkan pada bagian Pemasangan Kancing dan Lubang Kancing
2. Nama : Pery Setiarsah
NPM : 10203799
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Lisna Kustamtinah, SE, MM
Judul : Analisis Penempatan Tenaga Kerja pada Bengkel Gatot Jaya Motor Dengan Metode Penugasan
Menyimpulkan bahwa dalam penelitiannya:
1. Pelakasanaan penempatan kerja karyawan yang dilakukan perusahaan belum optimal
2. Metode Penugasan yang dilakukan dalam mengatasi masalah penempatan karyawan berdasarkan waktu penyelesaian pekerjaan lebih lama dibandingkan setelah menggunakan metode penugasan
3. Apabila bengkel Gatot Jaya Motor menggunakan metode penugasan maka penempatan karyawan berdasarkan waktu penyelesaian adalah sebagai berikut :
a) Amir mengkoordinasikan pada bagian turun mesin
b) Agus mengkoordinasikan pada bagian service timing belt
c) Uban mengkoordinasikan pada bagian spooring atau balance
d) Usman mengkoordinasikan pada bagian tune up
e) Apri mengkoordinasikan pada bagian ganti oli
f) Raman mengkoordinasikan pada bagian cuci mobil

2.3. Alat Analisis
2.3.1. Metode Hungarian
Untuk dapat menyelesaikan dengan menggunakan metode Hungarian ini, maka data dari masalah tersebut harus dipresentasikan dalam bentuk tabel penugasan. Seperti kasus dibawah ini :

Tabel 2.1
Tabulasi Masalah Penugasan
Assigment
Assignee 1 2 …………. N
1 A11 A12 ………… . A1n
2 A21 A22 ………….. A2n
. . . . .
N An1 An2 …………… Ann
Sumber data : Media Anugerah Ayu

Pada table diatas A11, A12, hingga Ann mempresentasikan data keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang ditimbulkan oleh setiap assignee dalam menyelesaikan suatu Assigment. Misalnya A11 adalah data yang mempresentasikan keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang ditimbulkan oleh assignee 1 dalam menyelesaikan assignment 1.
Setelah data terpresentasi dalam bentuk table penugasan, maka kita dapat langsung menyelesaikan dengan menggunakan metode Hungarian. Dalam penyelesaiannya, masalah penugasan ini terbagi dua yaitu :
a. Masalah Minimisasi
Langkah – langkah penyelesaiannya sebagai berikut :
1. Langkah pertama adalah menentukan nilai terkecil dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai dalam baris tersebut dengan nilai terkecilnya.
2. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah di lanjutkan ke langkah tiga jika belum dilakukan penentuan nilai terkecil dari setiap kolom tersebut dikurangkan dengan nilai terkecilnya.
3. Ditentukan apakah terdapat nilai n elemen nol dimana tidak ada nol yang berada pada baris atau kolom yang sama, dimana n adalah jumlah baris atau kolom. Jika ada, maka tabel telah optimal, jika tidak dilanjutkan kelangkah keempat.
4. Dilakukan penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertical atau garis horizontal seminimal mungkin.
5. Karena jumlah garis minimum tidak sama dengan jumlah baris maupun kolom maka dilakukan revisi dengan langkah – langkah sebagai berikut :
• Pilih angka terkecil dari yang tidak kena garis
• Angka yang tidak kena garis dikurangi angka terkecil itu
• Angka yang kena garis baris dan kena garis kolom ditambah angka terkecil itu.
• Angka yang cuma kena garis baris atau garis kolom dibiarkan saja
6. Membuat penugasan optimum

2.3.2 Software QSB ( Quantitive Systems for Busness ) versi 3.0
Gambar 2.1 Tampilan Awal QSB

a. Tekan sembarang keypad sampai muncul tampilan seperti dibawah
ini :
Gambar 2.2 Tampilan Menu Utama QSB

b. Selanjutnya pilih Assignment problem dan tekan enter, akan muncul tampilan seperti berikut :








Gambar 2.3 Tampilan Function Assignment Problem
c. Pilih enter new problem dan tekan enter, sehingga muncul tampilan seperti berikut ini :

Gambar 2.4 Tampilan Input Nama User

d. Ketik nama User sebagai syarat untuk masuk ke program selanjutnya tidak lebih dari 20 huruf, akan muncul tampilan seperti berikut :







GGambar 2.5 Tampilan ASMP Entry

e. Apakah yang akan dipilih ada dua pilihan maksimal (1) atau minimal (2), pertanyaan pertama adalah ada berapa objek (pekerjaan)? Ketik jumlah pekerjaan yang ada kemudian tekan enter, pertanyaan kedua ada bera tugas (pekerjaan)? Ketik jumlah pekerjaan yang ada kemudian tekan enter, pertanyaan terakhir cukup saja n kemudian tekan enter lalu spasi, akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 2.6 Tampilan input nama pegawai
f. Ketik nama pekerja satu persatu (tidak melebihi enam huruf) pada kolom yang sudah disediakan seperti diatas, kemudian tekan enter lalu spasi, akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 2.7 Tampilan Input Nama Pekerjaan ( Tugas )

g. Ketik nama pekerjaan ( tugas ) satu persatu ( tidak melebihi eanam huruf ) pada kolom yang disediakan, kemudian akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 2.8 Tampilan Free Format

h. Ketik n tampilan diatas kemudian tekan enter untuk melanjutkan ke program selanjutnya, akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 2.9 Tampilan Input Perolehan Nilai Biaya (waktu)

i. Isi kolom yang sudah tersedia satu persatu dengan nilai perolehan biaya atau waktu, kemudian tekan enter lalu spasi kemudian tekan enter lagi, maka akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 2.10 Tampilan Option Function Solve Problem

j. Pilih solve problem tekan enter, akan muncul tampilan seperti berikut :



Gambar Gambar 2.11 Tampilan Option Menu For Solving

k. Pilih solve and display the initial tableau lalu tekan enter, kemudian akan muncul tampilan nilai waktu dan biaya yang di input tadi seperti berikut :


Gambar 2.12 Tampilan Intial Tableau

l. Lalu tekan enter dua kali, akan muncu tampilan seperti berikut ini :








Gambar 2.13 Tampilan Menu Final Solution

m. Pilih display the final solution lalu tekan enter akan muncul tampilan table waktu atau biaya optimal, akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 2.14 Tampilan Tabel Optimal
n. Tabel optimal dengan nilai biaya minimum Rp. 68,-

b. Masalah Maksimalisasi
Metode penugasan Hungarian untuk minimisasi juga dapat diterapkan untuk masalah penugasan yang menyangkut maksimisasi. Dalam masalah maksimisasi, matriks elemen-elemen menunjukkan tingkat keuntungan ( Indeks produktifitas ). Efektivitas pelaksanaan tugas oleh karyawan-karyawan individual diukur dengan jumlah kontribusi keuntungan.

Langkah-langkah penyelesaian adalah sama dengan masalah minimisasi. Perbedaannya hanya terletak pada langkah pertama pada langkah tersebut ditentukan nilai pada setiap nilai terbesarnya, sedangkan langkah selanjutnya semua dengan masalah minimalisasi.




BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis menggunakan objek penelitian pada:
Perusahaan : Usaha Akuarium Resto
Alamat : Jl. Wibawa mukti Rt 01/Rw 05 No. 2
Jati Asih-Bekasi 17422
Telepon : (021) 8225353

Dimana Akuarium Resto ini merupakan suatu usaha yang bergerak didalam bidang pelayanan (jasa) yang menyajikan menu-menu makanan tradisional dan Chinese food.

3.2 Data/Variabel

Data yang digunakan penulis adalah data primer yang berupa data kuantitatif yaitu data-data nama karyawan, jenis pekerjaan dan pencatatan waktu penyelesaian pekerjaan.
3.3 Metode pengumpulan data

Metode Penulisan ilmiah ini penulis mengadakan penelitian dengan cara :
1. Field Research ( Riset Lapangan )
a. Wawancara
Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pemimpin yang memiliki bagian pemasaran sekaligus bagian umum serta karyawan-karyawan tertentu lainnya. Untuk itu penulis mendapatkan data langsung dabn keterangan-keterangan yang diperlukan dari perusahaan usaha resto tersebut.
b. Observasi
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti data-data yang diperoleh dengan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dan hasilnya dikumpulkan serta dipelajari sebagai bahan acuan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini.

2. Library Research (Riset perpustakaan)
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti data-data yang diperoleh dengan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dan hasilnya dikumpulkan serta dipelajari sebagai acuan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini.
3.4 Alat analisis yang digunakan
3.4.1. Metode Hungarian
Metode Hungarian adalah suatu metode yang dikembangkan oleh ahli matematika bernama D. Koing asal Hungarian pada tahun 1916, penerapannya bahwa setiap sumber daya harus ditugaskan hanya untuk satu pekerjaan. Untuk suatu masalah penugasan n x n, jumlah penugasan yang dilakukan sama dengan n! (n factorial) karena perpasangan satu – satu. Masalah penugasan ini terbagi dua, yaitu masalah maksimisasi dan minimisasi.
Kelebihan Metode Hungarian adalah menjadwalkan setiap assignee pada suatu assignment secara efisien dan efektif, mengetahui besar keinginan yang ditimbulkan atau keuntungan yang didapatkan dari suatu penugasan karyawan dan meningkatkan produktifitas karyawan agar lebih optimal dalam penugasan
Secara matematik, masalah penugasan dapat dinyatakan dalam bentuk linier programming sebagai berikut :
m n
Z = ∑ ∑ CijXij
i = 1 j = 1
Dengan batasan-batasan
m n
∑ Xij = ∑Xij = 1
i = 1 j = 1
dan
Xij ≥ 0 ( Xij = X2ij )
dengan keterangan bahwa Cij adalah tetapan yang telah diketahui.
Keterangan :
Z = Total biaya distribusi
Cij = Biaya distribusi per unit
Xij = Jumlah barang yang didistribusikan dari sumber (i)
Ketujuan (j)
i = Sumber
j = Tujuan

dengan keterangan bahwa Cij adalah tetapan yang telah diketahui.
c. Masalah Minimisasi
Suatu perusahaan kecil mempunyai 4 pekerjaan yang berbeda untuk diselesaikan oleh 4 karyawan. Biaya penugasan untuk seorang karyawan untuk pekerjaan yang berbeda adalah berbeda karena sifat pekerjaan berbeda-beda. Setiap karyawan mempunyai tingkat keterampilan, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan serta latihan yang berbeda pula. Sehingga biaya penyelesaian pekerjaan yang sama oleh para karyawan-karyawan yang berlainan juga berbeda.
Tabel 3.1
Pekerjaan
I II III IV
Karyawan
A Rp 15.00 Rp 20.00 Rp 18.00 Rp 22.00
B 14.00 16.00 21.00 17.00
C 25.00 20.00 23.00 20.00
D 17.00 18.00 18.00 16.00
Matriks biaya











Langkah – langkah penyelesaiannya sebagai berikut :
1. Langkah pertama adalah menentukan nilai terkecil dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai dalam baris tersebut dengan nilai terkecilnya.




Tabel 3.2
Reduced – cost matrix
Pekerjaan

Karyawan
I
II
III
IV
A
B
C
D 0
0
5
1 5
2
0
2 3
7
3
2 7
3
0
0

2. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah di lanjutkan ke langkah tiga jika belum dilakukan penentuan nilai terkecil dari setiap kolom tersebut dikurangkan dengan nilai terkecilnya.


Tabel 3.3
Total – opportunity – cost matrix
Pekerjaan

Karyawan
I
II
III
IV
A
B
C
D 0
0
5
1 5
2
0
2 1
5
1
0 7
3
0
0

3. Ditentukan apakah terdapat nilai n elemen nol dimana tidak ada nol yang berada pada baris atau kolom yang sama, dimana n adalah jumlah baris atau kolom. Jika ada, maka tabel telah optimal, jika tidak dilanjutkan kelangkah keempat.
Tabel 3.4
Test for optimality
Pekerjaan

Karyawan
I
II
III
IV
A
B
C
D 0
0
5
1
5
2
0
2 1
5
1
0 7
3
0
0

4. Dilakukan penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertical atau garis horizontal seminimal mungkin.

Tabel 3.4
Revised matrix dan test for optimality
Pekerjaan

Karyawan
I
II
III
IV
A
B
C
D 0
0
6
2
4
1
0
2 0
4
1
0 6
2
0
0

5. Karena jumlah garis minimum tidak sama dengan jumlah baris maupun kolom maka dilakukan revisi dengan langkah – langkah sebagai berikut:
• Pilih angka terkecil dari yang tidak kena garis
• Angka yang tidak kena garis dikurangi angka terkecil itu
• Angka yang kena garis baris dan kena garis kolom ditambah angka terkecil itu.
• Angka yang Cuma kena garis baris atau garis kolom dibiarkan saja

Tabel 3.5
Skedul Penugasan
Skedul Penugasan
A – III
B – I
C – II
D – IV Rp 18,00
14,00
20,00
10,00
Rp 68,00



3.4.2 Penyelesaian menggunakan Software QSB ( Quantitive Systems for Busness ) versi 3.0
Gambar 3.1 Tampilan Awal QSB

a. Tekan sembarang keypad sampai muncul tampilan seperti dibawah ini :
Gambar 3.2 Tampilan Menu Utama QSB
b. Selanjutnya pilih Assignment problem dan tekan enter, akan muncul tampilan seperti berikut :






Gambar 3.3 Tampilan Function Assignment Problem



c. Pilih enter new problem dan tekan enter, sehingga muncul tampilan seperti berikut ini :






Gambar 3.4 Tampilan Input Nama User

d. Ketik nama User sebagai syarat untuk masuk ke program selanjutnya tidak lebih dari 20 huruf, akan muncul tampilan seperti berikut :







Gambar 3.5 Tampilan ASMP Entry

e. Apakah yang akan dipilih ada dua pilihan maksimal (1) atau minimal (2), pertanyaan pertama adalah ada berapa objek (pekerjaan)? Ketik jumlah pekerjaan yang ada kemudian tekan enter, pertanyaan kedua ada bera tugas (pekerjaan)? Ketik jumlah pekerjaan yang ada kemudian tekan enter, pertanyaan terakhir cukup saja n kemudian tekan enter lalu spasi, akan muncul tampilan seperti berikut :






Gambar 3.6 Tampilan input nama pegawai









f. Ketik nama pekerja satu persatu (tidak melebihi enam huruf) pada kolom yang sudah disediakan seperti diatas, kemudian tekan enter lalu spasi, akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 3.7 Tampilan Input Nama Pekerjaan ( Tugas )
g. Ketik nama pekerjaan ( tugas ) satu persatu ( tidak melebihi eanam huruf ) pada kolom yang disediakan, kemudian akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 3.8 Tampilan Free Format

h. Ketik n tampilan diatas kemudian tekan enter untuk melanjutkan ke program selanjutnya, akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 3.9 Tampilan Input Perolehan Nilai Biaya (waktu)

i. Isi kolom yang sudah tersedia satu persatu dengan nilai perolehan biaya atau waktu, kemudian tekan enter lalu spasi kemudian tekan enter lagi, maka akan muncul tampilan seperti berikut :

Gambar 3.10 Tampilan Option Function Solve Problem


j. Pilih solve problem tekan enter, akan muncul tampilan seperti berikut :


Gamba Gambar 3.11 Tampilan Option Menu For Solving
k. Pilih solve and display the initial tableau lalu tekan enter, kemudian akan muncul tampilan nilai waktu dan biaya yang di input tadi seperti berikut :









Gambar 3.12 Tampilan Intial Tableau







Gambar 3.13 Tampilan Option Menu For Solving

l. Pilih display the final solution lalu tekan enter akan muncul tampilan table waktu atau biaya optimal, akan muncul tampilan seperti berikut:
Gambar 3.14 Tampilan Tabel Optimal
m. Tabel optimal dengan nilai biaya minimum Rp. 68,-

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data dan Profil Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Akuarium Resto merupakan suatu usaha perseorangan yang bergerak dibidang usaha kuliner (makanan). Akuarium resto didirikan pada tahun 2003, sebelum usaha kuliner ini didirikan perusahaan ini bernama Komsen Akuarium yang didirikan oleh bapak Arief Ontowingo.
Komsen Akuarium ini berdiri sejak tahun 2000, dimana Komsen Akuarium ini menjual jenis – jenis ikan hias dan jenis – jenis makanan untuk ikan hias. Kedua usaha tersebut dijalankan dengan baik oleh bapak Arief, modal yang dikeluarkan sebesar Rp. 100.000.000,- untuk kedua usahanya.
Akuarium Resto menyedikan jenis – jenis makanan tradisional dan japanise food, tempat ini sangat nyaman, bersih dan romantic. Fasilitas – fasilitas yang disediakan adalah adanya live music, free access internet dan juga mushola untuk beribadah bagi umat muslim. Motto yang digunakan oleh Akuarium Resto ini adalah Senyum, Sapa dan Santun yang diterapkan kepada setiap karyawannya.
Dalam setiap harinya Akuarium Resto dikunjungi sekitar 100 orang. Para karyawan mulai bekerja dari pukul 10.00 s/d 22.00 wib, jumlah karyawan di Akuarium Resto sebanyak 23 orang yang terdiri dari kasir 2 0rang, koki 4 orang, wetris 5 orang, waiter 5 orang, office boy 5 orang dan parkir 2 orang.


4.2.1. Struktur Organisasi


PEMILIK

Bag.KEUANGAN



KOKI KASIR WAITER/WAITRIS


OFFICE BOY PARKIR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Akuarium Resto

Keterangan :
1. Pemilik Perusahaan ( Arief Ontowingo ) yang mempunyai tanggungjawab penuh terhadap seluruh bagian perusahaan dan dapat mengatasi semua masalah yang terjadi diperusahaan.
2. Bag. Keuangan sebagai bagian dari perusahaan yang bertanggungjawab mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan.
3. Kasir sebagai bagian dari perusahaan yang bertanggungjawab menangani pelayanan pada pembayaran (bon).
4. Koki sebagai bagian yang bertanggungjawab pada bagian memasak menu-menu yang disediakan oleh Akuarium Resto.
5. Waiter/Waitris sebagai bagian dari perusahaan yang melayani para konsumen.

6. Office Boy sebagai bagian perusahaan yang bertanggungjawab atas kebersihan, keindahaan Akuarium Resto.
7. Parkir sebagai bagian perusahaan yang bertanggungjawab pada bagian keamanan pakiran.

4.1.2 Dasar Penempatan Karyawan
Dalam penempatan karyawan disetiap usaha sangat diperlukan. Tetapi harus dapat dilihat juga apakah karyawan yang ditempatkan di pekerjaan tersebut sudah sesuai atau belum. Selain itu juga dapat dilihat pada keahlian dan kemampuan yang dimiliki setiap karyawan yang ada.
Pada Akuarium Resto penempatan karyawan yang dilakukan oleh pimpinan berdasarkan tingkat keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Sehingga penempatan karyawan dapat optimal pada pekerjaannya.

4.2. Hasil Penelitian dan Analisis
Adapun data yang diperoleh penulis bersumber dari pemilik dan orang-orang yang terlibat didalam kegiatan yang dilakukan pada Akuarium Resto. Pada awal perekrutan tenaga kerja Akuarium Resto, masing – masing tenaga kerja menguasai ketiga bidang tersebut yaitu koki, line cook dan priperation. Namun pada saat mengadakan interview penempatan tenaga kerja dilakukan berdasarkan minimisasi waktu dan penilaian berdasarkan keahlian pada salah satu bidang dengan menggunakan data tersebut penulis dapat melakukan analisis penempatan tenaga kerja Akuarium Resto dengan Metode Hungarian. Berdasarkan data yang diperoleh maka perhitungan pada masalah penugasan ini hanya membahas masalah minimisasi waktu. Dibawah ini merupakan tabel perolehan waktu kerja karyawan dalam menghasilkan satu menu yang dipesan.
Tabel 4.1
Tabel Perolehan Waktu Kerja Karyawan
( dalam satuan menit )

Pekerjaan
Karyawan Koki Line Cook Priperation Dummy
Ari 05.15 04.33 03.45 00.00
Iwan 05.21 04.44 03.23 00.00
Yono 04.55 04.21 03.22 00.00
Yosef 05.11 04.28 03.00 00.00
Sumber Data : Akuarium Resto

Berdasarkan table 4.1 diatas dapat dilihat bahwa Akuarium Resto waktu tercepat yang mungkin dapat dikerjakan sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Untuk itu masalah ini masuk kedalam masalah minimalisasi dan keempat karyawan tersebut pernah berkerja pada masing-masing bagian pekerjaan tersebut. Yang sebelumnya karyawan Ari bekerja pada bagian koky, karyawan Iwan berkerja pada bagian Line cook, dan karyawan Yono pada bagian Priperation.

Berdasarkan data yang diperoleh maka kita dapat melakukan perhitungan pada masalah minimisasi waktu kerja dari setiap perolehan waktu yang dilakukan oleh masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kemampuan masing-masing individu dengan menggunakan Metode penugasan (Hungarian). Sehingga pada akhirnya akan menunjukan bahwa setiap karyawan seharusnya ditugaskan pada bagian pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki masing-masing karyawan tersebut dalam meminimisasikan waktu kerja.
Berdasarkan table 4.1 penulis dapat menggunakan langkah-langkah penyelesaian dengan Metode Penugasan (Hungarian) untuk masalah minimisasi terebut adalah sebagai berikut :

a) Langkah 1
Tentukan nilai terkecil dari setiap baris, dimana hasil penentuan nilai terkecil adalah sebagai berikut :
◊ Baris I = 00.00
◊ Baris II = 00.00
◊ Baris III = 00.00
◊ Baris IV = 00.00

Kemudian kurangkan semua nilai pada baris dengan nilai terkecil pada baris tersebut, dimana setiap nilai pada baris I dikurangkan dengan 00.00, baris II dikurangkan dengan 00.00, baris III dikurangkan dengan 00.00, dan baris IV dikurangkan dengan 00.00

◊ Baris I
Elemen 1.1 = 05.15 – 00.00 = 04.15
Elemen 1.2 = 04.33 – 00.00 = 04.33
Elemen 1.3 = 03.45 – 00.00 = 04.45
Elemen 1.4 = 00.00 – 00.00 = 00.00

◊ Baris II
Elemen 2.1 = 05.21 – 00.00 = 04.21
Elemen 2.2 = 04.44 – 00.00 = 04.44
Elemen 2.3 = 04.23 – 00.00 = 03.23
Elemen 2.4 = 00.00 – 00.00 = 00.00

◊ Baris III
Elemen 3.1 = 04.55 – 00.00 = 04.55
Elemen 3.2 = 04.21 – 00.00 = 04.21
Elemen 3.3 = 03.22 – 00.00 = 03.22
Elemen 3.4 = 00.00 – 00.00 = 00.00

◊ Baris IV
Elemen 4.1 = 05.11 – 00.00 = 05.11
Elemen 4.2 = 04.28 – 00.00 = 04.28
Elemen 4.3 = 03.55 – 00.00 = 03.55
Elemen 4.4 = 00.00 – 00.00 = 00.00


Apabila rincian tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel maka akan diperoleh tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil perbaikan Pertama
(dalam satuan menit)
Pekerjaan
Karyawan Koki Line Cook Priperation Dummy
Ari 05.15 04.33 03.45 0
Iwan 05.21 04.44 03.23 0
Yono 04.55 04.21 03.22 0
Yosef 05.11 04.28 03.00 0
Sumber Data : Akuarium Resto





b) Langkah 2
Lakukan pemeriksaan pada setiap kolom, apakah telah terdapat nilai nol. Pada table 4.2 dapat dilihat hanya kolom IV saja yang mempunyai nilai nol, sedangkan untuk kolom I, II dan III belum terdapat nilai nol. Sehingga perlu dilakukan penentuan nilai terkecil pada setiap kolom tersebut yang belum mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada kolom tersebut dikurangkan dengan nilai terkecil dimana :

◊ Kolom I = 04.55
◊ Kolom II = 04.21
◊ Kolom III = 03.00
◊ Kolom IV = 0

Dibawah ini merupakan hasil rincian dari pengurangan setiap nilai kolom tersebut :
◊ Kolom I
Elemen 1.1 = 05.15 – 04.55 = 00.60
Elemen 2.1 = 05.21 – 04.55 = 00.66
Elemen 3.1 = 04.55 – 04.55 = 00.00
Elemen 4.1 = 05.11 – 04.55 = 00.56

◊ Kolom II
Elemen 1.2 = 04.33 – 04.21 = 00.12
Elemen 2.2 = 04.44 – 04.21 = 00.23
Elemen 3.2 = 04.21 – 04.21 = 00.00
Elemen 4.2 = 04.28 – 04.21 = 00.07

◊ Kolom III
Elemen 1.3 = 03.45 – 03.00 = 00.45
Elemen 2.3 = 03.23 – 03.00 = 00.23
Elemen 3.3 = 03.22 – 03.00 = 00.22
Elemen 4.3 = 03.00 – 03.00 = 00.00

◊ Kolom IV
Elemen 1.4 = 0 – 0 = 0
Elemen 2.4 = 0 – 0 = 0
Elemen 3.4 = 0 – 0 = 0
Elemen 4.4 = 0 – 0 = 0


Setelah melakukan perincian dan pemeriksaan pada setiap kolom yang tidak terdapat nilai nol maka akan diperoleh hasil nilai seperti yang tersaji pada table 4.3 berikut :

Tabel 4.3
Hasil Perbaikan Kedua
(dalam satuan menit)
Pekerjaan
Karyawan Koki Line Cook Priperation Dummy
Ari 00.60 00.12 00.45 0
Iwan 00.66 00.23 00.23 0
Yono 0 0 00.22 0
Yosef 00.56 00.07 0 0
Sumber Data : Data Olahan

c) Langkah 3
Periksa apakah pada table 4.3 telah terdapat suatu penugasan yang layak, dimana tidak ada nilai nol yang terdapat pada baris dan kolom yang sama. Jika diperhatikan pada tabel 4.3 kita masih menemukan adanya nilai nol yang terdapat pada baris dan kolom yang sama, hal ini menandakan bahwa tabel belum optimal. Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah penyelesaian selanjutnya guna mendapatkan tabel optimal.

d) Langkah 4
Menutup semua nilai nol dengan dua garis vertikal atau horizontal seminimal mungkin seperti yang terlihat pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4
Hasil Perbaikan Ketiga
(dalam satuan menit)

Pekerjaan
Karyawan Koki Line Cook Priperation Dummy
Ari 00.60 00.12 00.45 0

Iwan 00.66 00.23 00.23 0
Yono 0
0 00.22 0
Yosef 00.56
00.07 0 0
Sumber Data : Data Olahan

e) Langkah 5
Berdasarkan tabel 4.4 diatas banyaknya garis belum mencapai optimal, hal ini dapat dilihat pada garis yang ditarik melalui 2 garis pada baris dan 1 garis pada kolom, untuk itu kita perlu revisi pada tabel tersebut dengan cara:
▪ Melakukan penentuan nilai terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis, bila diperhatikan pada tabel 4.4 nilai terkecilnya adalah 00.12.
▪ Kemudian dikurangkan setiap nilai yang tertutup garis dengan nilai terkecil tersebut yaitu 00.12, dibawah ini merupakan hasil rincian dari penjelasan tersebut:
Elemen 1.1 = 00.60 – 00.12 = 00.48
Elemen 1.2 = 00.12 – 00.12 = 00.00
Elemen 1.3 = 00.45 – 00.12 = 00.33
Elemen 2.1 = 00.66 – 00.12 = 00.54
Elemen 2.2 = 00.23 – 00.12 = 00.11
Elemen 2.3 = 00.23 – 00.12 = 00.11

▪ Kemudian ditambahkan hasil yang tertutup garis baris dan kolom dengan angka terkecil tersebut :
Elemen 3.4 = 00.00 + 00.12 = 00.12
Elemen 4.4 = 00.00 + 00.12 = 00.12
▪ Angka yang hanya terkena garis baris dan garis kolom dibiarkan saja.

Setelah dilakukan revisi maka akan diperoleh tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5
Tabel Akhir ( Optimal )
(dalam satuan menit)
Pekerjaan
Karyawan Koki Line Cook Priperation Dummy
Ari 00.48
0 00.33 0

Iwan 00.54 00.11 00.11 0
Yono 0
0 00.22 00.12
Yosef 00.56
00.07 0 00.12
Sumber Data : Data Olahan

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kembali apakah telah terdapat suatu penugasan yang layak yang memberikan solusi optimal pada tabel 4.5. Jika telah diperolehnya tabel yang optimal, maka kita dapat melakukan penugasan terhadap 3 jenis pekerjaan yang berbeda kepada 4 orang karyawan dalam bidang tata boga (memasak). Dengan diperolehnya tabel yang optimal, maka tinggal melakukan penugasaan yang diberikan kepada pasangan assignee (penerima tugas) – assignment (penugasan). Pada kotak yang bernilai tabel optimal.
Setelah penulis melakukan analisis dari data yang diperoleh dengan menggunakan metode Hungarian, maka masalah penugasaan tersebut memiliki solusi yang optimal.
Penentuan penugasan sebaiknya dimulai dari baris yang hanya mengandung satu nilai nol, sedangkan untuk kolom dummy nilai nol dianggap pekerjaan semu ( dummy job ). Dimana pada tabel 4.5 baris yang dimaksud adalah baris I dan III. Hal ini berarti karyawan Ari ditempatkan pada bagian Line cook, karyawan Yono ditempatkan pada bagian koki (juru masak). Sedangkan karyawan Yosef ditempatkan pada bagian priperation
Maka skedul penugasan optimal dengan waktu pengerjaan tercepat adalah sebagai berikut :


Tabel 4.6
Penempatan Karyawan menggunakan Metode Hungarian
(dalam menit)
Karyawan Jenis Pekerjaan Waktu pengerjaan (menit)
Ari Line cook 04.33
Yono Koki (Juru masak) 04.55
Yosef Priperation 03.00
Jumlah 11.88

3.2.1. Penempatan Karyawan menggunakan Software QSB


Gambar 4.2 Tampilan Hasil Optimal menggunakan software QSB

Dari hasil Tabel 4.6 diatas dapat dikatakan bahwa total waktu yang dapat ditempuh oleh karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya di Akuarium Resto adalah 11.88 menit, dengan jenis makanan tradisional dan chainese food.

Perbandingan penghematan waktu yang dikeluarkan Akuarium Resto dengan menggunakan Metode Penugasan/Hungarian.
Akuarium Resto sudah mengalokasikan karyawan pada bidangnya masing-masing pada bagian memasak.Waktu yang ada pada Akuarium Resto sesuai dengan pekerjaan masing-masing adalah sebagai berikut :
1. Ari : Koky = 05.15 menit
2. Iwan : Line cook = 04.44 menit
3. Yono : Priperation = 03.22 menit
Jumlah = 12.81 menit
Maka waktu yang ada oleh Akuarium Resto sebesar 28.14 menit. Sedangkan perhitungan waktu dengan menggunakan metode Penugasan/Hungarian adalah :
1. Ari : Line Cook = 04.33 menit
2. Yono : Koki (juru masak) = 04.55 menit
3. Yosef : Spooring/Balance = 03.00 menit
Jumlah = 11.88 menit

Waktu yang dikeluarkan dengan metode penugasan /Hungarian adalah sebesar 11.88 menit. Dari kedua cara tersebut, maka dapat dibandingkan bahwa waktu yang sebaiknya digunakan adalah dengan menggunakan metode penugasan/Hungarian lebih hemat dibandingkan waktu yang telah dikeluarkan oleh Akuarium Resto. Selisih antara waktu/lamanya penyelesaian pekerjaan tersebut adalah :
Selisih = Waktu penyelesaian sebelumnya – waktu penyelesaian dengan metode penugasan:
= 12.81 menit – 11.88 menit
= 00.93 menit

Waktu penyelesaian dengan menggunakan metode Penugasan/Hungarian lebih hemat dibandingkan dengan waktu penyelesaian yang dikeluarkan oleh Akuarium Resto, yaitu sebesar 00.93 menit. Selain itu keuntungan yang didapat adalah :
- Dapat menempatkan karyawan pada pekerjaan masing-masing sesuai dengan Keahlian dan keterampilan yang dimiliki
- Dengan pekerjaan yang sesuai tersebut maka akan didapat hasil yang optimal bagi Akuarium Resto dan juga karyawan itu sendiri.








4.3 Rangkuman Hasil Penelitian
Dengan ini Penulis dapat merangkum hasil perolehan diatas bahwa perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan Metode Penugasan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Skedul Penempatan Kerja

Karyawan Sebelum menggunakan metode penugasan Setelah menggunakan metode penugasan
Pekerjaan Waktu penyelesaian Pekejaan Waktu penyelesaian
Ari
Iwan
Yono
Yosef Koky
Line cook
Priperation
Priperation
05.15 menit
04.44 menit
03.22 menit
-
12.81 menit
Line cook
Line cook
Koki
Priperation
04.33 menit
-
04.55 menit
03.00 menit
11.88 menit

Sumber Data : Data Olahan

4.3.1 Analisis Penelitian
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan oleh penulis pada Penelitian Ilmiah ini, maka didapatkan suatu rangkuman hasil penelitian. Dimana sebelum menggunakan Metode Penugasan, Akuarium Resto membutuhkan waktu sekitar 12.81 menit dalam menghasilkan satu jenis makanan, sedangkan setelah menggunakan Metode Penugasan terjadi peningkatan waktu yang optimal sebesar 11.88 menit dalam menghasilkan satu jenis makanan. Selisih waktu yang di peroleh sekitar 00.93 menit dan selisih waktu tersebut dapat memberikan dampak yang baik serta menguntungkan bagi usaha kuliner Akuarium Resto yaitu dapat menempatkan karyawan pada pekerjaan masing-masing sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki.












BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk Penempatan tenaga kerja yang dilakukan Akuarium Resto belum tepat dari segi waktu, karena dilihat dari hasil perolehan waktu yang dibutuhkan dalam memasak satu jenis makanan adalah 12.81 menit. Dimana memakan waktu lebih besar dibandingkan setelah menggunakan Metode Penugasan(Hungarian), karena setelah menggunakan metode tersebut terjadi peningkatan waktu yang tepat sekitar 11.88 menit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meminimisasikan waktu kerja karyawan yang diperoleh dari setiap bagian pekerjaan.
2. Hasil perhitungan dari data yang diperoleh pada Akuarium Resto maka penempatan tenaga kerja setelah menggunakan Metode Penugasan (Hungarian) adalah sebagai berikut :
• Karyawan Yono ditempatkan pada bagian Koki (Juru Masak)
• Karyawan Ari ditempatkan pada bagian Line cook
• Karyawan Yosef ditempatkan pada bagian Priperation

5.2. Saran
Dengan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis pada Akuarium Resto, penulis menyarankan agar dalam penempatan tenaga kerja dan menghasilkan waktu yang optimal dalam meminimisasi waktu sebaiknya Akuarium Resto menggunakan Metode Penugasan (Hungarian).
Selain itu pula penulis menyarankan agar lebih memperhatikan kinerja karyawan agar lebih baik lagi untuk jangka panjang Akuarium Resto.

5.3. Keterbatasan Penelitian (optional)
Mengingat keterbatasan waktu dan pengalaman penulis, maka penulis menyadari bahwa pada proses penyusunan Penulisan Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan sulitnya dalam menentukan objek yang akan diteliti dan mendapatkan data dari objek yang akan diteliti tersebut.












DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rasdakanya

Chang, Yih-long & Robert S.Sullivan. Software QSB. Versi 3.0
Gauzali Saydam. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Human Resources Management Jilid 1. Jakarta : Gunung Agung

Pangestu Subagyo,dkk, 2000. Dasar-Dasar Operation Research.Edisi ke-2. Yogyakarta:BPFE.

Sri Mulyono, 2004. Riset Operasi.Edisi Revisi.Jakarta:FEUI.
T. Hani Handoko. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. Edisi 1.Yogyakarta :BPFE.

T. Hani Handoko. 2001. Manajemen Personalia Dan Sumberdaya Manusia.Edisi 2.Yogyakarta:BPFE.

tugas riset pemasaran

ABSTRAKSI


KOKOM KOMARIAH, 10206529
ANALISIS PENEMPATAN KERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENUGASAN PADA AKUARIUM RESTO JATI ASIH - BEKASI
PI,Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2009
Kata Kunci : Minimisasi Waktu Penyelesaian Pekerjaan, Tenaga Kerja.


( xi + 51 + Lampiran )


Penulisan ilmiah ini membahas masalah minimisasi waktu optimal dalam suatu pekerjaan pada usaha kuliner Akuarium Resto dengan menggunakan Metode Penugasan (Hungarian).Bagi seorang pemimpin dalam mengambil keputusan untuk menentukan waktu pekerjaan yang efektif dan efisien sangatlah diperlukan karena jika tidak akan mengakibatkan kondisi yang buruk bagi perusahaan. Maka dengan ini tujuan yang hendak di capai adalah Untuk mengetahui bagaimana penempatan tenaga kerja karyawan yang dilakukan perusahaan sudah tepat dan untuk mengetahui metode penugasan dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penempatan karyawan berdasarkan waktu penyelesaian pekerjaan.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa tingkat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu jenis makanan dengan Metode Penugasan (Hungarian) adalah sekitar 11.88 menit. Dimana karyawan Yono ditempatkan pada bagian Koki ( juru masak ), karyawan Ari ditempatkan pada bagian Line Cook, dan karyawan Yosef ditempatkan pada bagian Priperation.



Daftar Pustaka ( 1997 – 2004 )

    Search

    New York

    Today's Day

    Pengikut



    detiknews - detiknews

    KapanLagi.com